Rabu, 05 Desember 2012

Hubungan Antara Individu dan Masyarakat

Manusia ialah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia membutuhkan orang lain untuk membantu ia dalam kehidupan kesehariannya untuk saling membantu dan berinteraksi dan bahkan saling mengadakan hubungan sosial di dalam kehidupan bermasyarakatnya. manusia selaku makhluk individu memiliki tiga naluri, yakni: Naluri untuk mempertahankan kelangsungan hidup, Naluri untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan, dan Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan. Sejak bayi manusia membutuhkan individu lain untuk menyesuaikan diri.

Disini saya akan membahas tentang hubungan antara Individu dan Masyarakat. Individu berasal dari bahasa latin yaitu (Individuum) yang memiliki arti (yang tak terbagi) yang berarti individu merupakan sebutan yang bisa dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas dan dalam ilm sosial individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup istimewa yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.

Masyarakat yang merupakan bentuk dari sekelompok orang dan keluarga. Masyarakat dalam bahasa inggris disebut dengan Society yang artinya sekelompok manusia yang hidup bersama, berinteraksi, berhubungan, dan tidak jarang saling bergantung.

Masyarakat ialah sekumpulan manusia yang memiliki sifat ataupun karakter berbeda yang di persatukan sehingga tumbuh suatu rasa saling menghargai, menghormati dan menjaga satu sama lain. Bergabungnya banyak budaya yang terjadi saat berinteraksi menggambarkan sikap individu berinteraksi dengan sesamanya, disaat berinteraksi dengan sesama individu akan terlihat sikap bagaimana dia sebagai makhluk individu atau makhluk sosial, masyarakat adalah tempat kita melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya dan masyarakat adalah tempat kita melihat proyeksi tersebut.

Kita sebagai individu perlu berinteraksi atau bersosialisasi didalam kemasyarakatan, karena kita diciptakan untuk hidup saling membutuhkan dan tolong menolong antarsesama.


Referensi:
(http://trianatanti.blogspot.com/2011/09/hubungan-antara-individu-keluarga-dan.html)
(hasil pemikiran sendiri)

Kamis, 29 November 2012

Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda

        Generasi muda merupakan generasi penerus perjuangan bangsa dan sumber daya insani bagi pembangunan nasional, generasi muda diharapkan dapat memikul tugas dan tanggung  jawab untukkelestarian kehidupan bangsa dan negara. Untuk itu generasi muda perlu mendapatkan perhatian khusus dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya.

        Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.

        Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan:
A. Landasan idil (Pancasila)
B. Landasan Konstitusional (UUD 1945)
C. Landasan Strategi (Garis-garis besar haluan negara)
D. Landasan Histories (Sumpah Pemuda dan Proklamasi)
E. Landasan Normatif (Tata Nilai diTengah Masyarakat)

        Motivasi asas pembinaan dan pengembangan generasi muda bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.
        Atas dasar kenyataan ini, diperlukan penataan kehidupan pemuda sehingga mereka mampu memainkan peranan yang penting dalam masa depan sekalipun disadari bahwa masa depan tersebut tidak berdiri sendiri. Masa depan adalah lanjutan masa sekarang, dan masa sekarang adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa yang akan datang  membutuhkan pula situasi-situasi lingkungan untuk merelevansikan partisipannya dalam setiap kegiatan bangsa dan negara. Untuk itu, kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsamerupakan faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa datang.

        Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok, diantaranya:

A. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan keterlibatannya pun secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh bangsa ini. 

B. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan kemampuan ketingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.

        Tanpa keikut sertaannya generasi muda, tujuan pembangunan ini akan sangat sulit sekali tercapai. Hal ini bukan saja karena p[emuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi tanpa kegairahan dan kreativitas mereka, pembangunan jangka panjang dapat kehilangan keseimbangan. Apabila pemuda masa sekarang terpisah dari persoalan masyarakatnya, sulit terwujud pemimpin masa datang yang dapat memimpin bangsanya sendiri.

Referensi:
http://cahayapenerangdunia.blogspot.com/2011/07/pembinaan-dan-pengembangan-generasi.html

Sabtu, 17 November 2012

Fungsi Keluarga

Kita diciptakan di dunia ini dengan berbagai jenis anggota keluarga, pastinya setiap keluarga ,e,iliki cara yang berbeda dalam memperlakukan anggota keluarganya masing-masing begitu pula peran dan fungsinya.

Disini saya akan membahas tentang Fungsi Keluarga. Keluarga merupakan unit sosial terkecil, keluarga adalah suatu kelompik manusia yang tinggal bersama dalam satu atap rumah, dan saling memberikan kasih sayang dalam satu ikatan darah, didalam keluarga itu sendiri terdiri ayah, ibu dan anak yang dapat menjalankan peranan masing-masing sehingga dapat menimbulkan kerukunan, kenyamanan serta keharmonisan dalam rumah tangga.

Secara keseluruhan fungsi keluarga adalah tempat untuk berbagi suka dan duka karena hanya keluarga yang akan tetap ada bersama kita ketika kita merasa senang ataupun sedih, ketika kita tertawa ataupun bahkan menangis.

Ayah adalah seorang laki-laki yang berperan memimpin suatu keluarga dan juga sebagai tulang punggung keluarga, dia pun memimpin istri dan anak-anaknya ke jalan yang baik. Sedangkan Ibu, Ibu adalah seorang yang mengurus rumah tangga, ibu mengepalai tugas rumah tangga selagi ayah tidak dirumah. Keluarga memiliki fungsi majemuk dalam terciptanya kehidupan sosial dalam masyarakat.

Kita bukan apa-apa tanpa keluarga tempat pertama kita bersosialisasi adalah keluarga, keluarga yang membentuk pribadi kita sampai saat ini mulai dari bagaimana kitra bersikap, bertindak dan berpola pikir, yang mengajari itu semua adalah keluarga. Keluarga yang memberikan perhatian dan kasih sayang lebih ketika kita sedang merasa senang ataupun sedih.





Fungsi Keluarga
Pada umumnya keluarga memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi Reproduksi
2. Fungsi Afeksi atau Kasih Sayang
3. Fungsi Ekonomi
4. Fungsi Proteksi
5. Fungsi sosialisasi
6. Fungsi Rekreatif
7. Fungsi Pendidikan



Secara pribadi keluarga bagi saya adalah mereka yang sangat berharga dari apapun, mereka yang selalu ada disisi kita saat kita senang ataupun sedih, mereka yang selalu mengerti dan menerima keadaan kita, mereka yang selalu mendukung apapun yang terbaik buat kita, mereka yang selalu memberi perhatian ekstra terhadap kita, mereka yang selalu membuat kita tersenyum ketika dunia membuat kita menangis.


Referensi:

Jumat, 09 November 2012

Perkembangan Agama Hindu di Indonesia (Bali)


Agama Hindu masuk ke indonesia pada abad ke 4 masehi. Pertumbuhan Hindu ini di temukan di Kalimantan Timur (Kutai, abad ke 4)(Kutai, abad ke-4) ini dapat diketahui dengan adanya bukti tertulis ataupun benda-benda yang di temukan, dengan di temukannya tujuh buah Yupa peninggalankerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Pada tujuh buah Yupa tersebut di dapatkan keterangan mengenai kehidupan keagamaan pada waktu itu yang mengatakan bahwa: (Yupa didirikan untuk memperingati dan melaksanakan yadnya oleh Mulawarman). Keterangan yang lain juga menjelaskan bahwa raja Mulawarman melakukan yadnya pada suatu tempat suci untuk memuja dewa Siwa. Tempat tersebut disebut dengan (Vaprakeswara).



Pada saat itu masuknya agama Hindu ke Indonesia menimbulkan perubahan yang besar. Selain di Kalimantan Timur agama Hindu juga berkembang di Jawa Barat mulai abad ke-5 dengan di temukannya tujuh prasasti yaitu: Prasasti Ciaruteun, Kebon kopi, Jambu, Pasir Awi, Muara Cianten, Tugu dan Lebak, semua prasasti tersebut berbahasa Sansekerta dan menggunakan huruf Pallawa. 




Tetapi masuknya agama Hindu di Bali di perkirakan pada sebelum abad ke-8 Masehi, karena pada saat itu terdapat bukti yang berupakan fragmen-fragmen pada prasasti yang di temukan di desa Pejeng yang berbahasa Sansekerta.Perkembangan agama Hindu di Bali tidak terlepas dengan perkembangan agama Hindu di Indonesia. Berkembangnya agama agama hindu di Bali melalui beberapa proses, diantaranya adalah :

  1. Bali Kuno
  2. Bali Pertengahan
  3. Bali Baru
  4. Masa Penjajahan
  5. Masa Kemerdekaan
1. Bali Kuno

Pada masa ini perkembangan agama hindu berkembang dengan sangat pesat. Pada masa pemerintahan Dharmodayana Varmadeva sekte-sekte Hindu di Baliu dapat di persatukan menjadi paham Tri Murti dalam konsep Kahayangan Tiga dan Mpu Kunturan yang datang ke Bali berjasa besar dalam menanamkan konsep tersebut pada seluruh desa Pekraman di Bali serta menegakkan dharma dasn sistem kemasyarakatan di Bali hingga Bali menjadi aman dan tertib.

2. Bali Pertengahan

Pada saat ini kekosongan pemimpin saat kerajaan bali kuno runtuh dengan diangkatnya Raden Agra Samprangga sebagai raja baru atau pengganti. 

3. Bali Baru

4. Masa Penjajahan

Pada masa Bali Penjajahan ini terjadinya perlawanan dari Belanda karena Bali tidak mau bergabung dengan monopoli yang dibuat oleh Belanda. Peraturan bali yang mengganggu kegiatan Belanda, masa ini merupakan masa perlawanan terhadap kedatangan bangsa Belanda di Bali. Yang termasuk ke dalam perang di Bali ialah, Perang Buleleng, Jagaraga, Kusamba, Bankar, Badung, Klungkung. Namun pada masa ini pulalah perkembangan Agama Hindu mengalami pasang surut.

5. Masa Kemerdekaan

Perkembangan Agama Hindu pada masa ini terjadi tata cara kehidupan, tdak meninggalkan agama ataupun mengubah keyakinannya tetapi mengalami pasang surut yang disebabkan oleh munculnya KUAP (Kantor Urusan Agama Pusat), dan KUAD (Kantor Urusan Agama Daerah).

Referensi :
http://wisatadewata.com/article/adat-kebudayaan/sejarah-hindu-bali
http://yuliaputri94.blogspot.com/

Minggu, 04 November 2012

Perkembangan Agama Islam di Indonesia

              Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama hijriyah atau pada abad ke tujuh masehi. Ketika Islam datang di Indonesia, berbagai agama dan kepercayaan seperti animisme, dinamisme, Hindu dan Budha sudah lebih dulu menempati Indonesia. Islam masuk ke Indonesia, bukan dengan peperangan ataupun penjajahan. Islam berkembang dan tersebar di Indonesia justru dengan cara damai dan persuasif berkat kegigihan para ulama. Karena memang para ulama berpegang teguh pada prinsip Q.S. al-Baqarah ayat 256 : Artinya : Tidak ada paksaan dalam agama (Q.S. al-Baqarah ayat 256) Islam di sebar luaskan dengan berbagai macam cara seperti perdagangan, pendidikan, kebudayaan dan bahkan politik. Adapun beberapa tokoh/ulama yang turut menyebarkan Islam yaitu para wali (wali sanga), mereka menyebarkan agama islam di berbagai macam daerah.

Disini kita akan membahas tentang cara masuknya Islam dengan beberapa cara: 
 1. Perdagangan : Dengan cara barter. 
 2. Pendidikan : Dengan cara membangun sekolah-sekolah/pesantren yang di    dalamnya di terapkan ajaran-ajaran islam.


3. Kebudayaan : Adanya permainan wayang dan gamelan yang dipentaskan dengan tema ajaran-ajaran Islam.


4. Politik : Raja yang mengajak rakyat-rakyatnya untuk menganut ajaran yang di anut oleh rajanya. 
 Faktor Islam Cepat Berkembang 
 1. Syarat masuk Islam sangat mudah yaitu hanya membaca 2 kalimat Syahadat. 
 2. Islam menyebar ke Indonsia di sesuaikan tradisi pada saat itu. 
 3. Islam tidak mengenal kasta/strata sosial. 
 4. Penyebaran Islam dilakukan secara damai. 
 5. Tata upacara peribadatan Islam sangat sederhana.
 6. Upacara dalam Islam pun sangat sederhana. Itu yang menjadi faktor islam cepat berkembang pesat dan    di terima di berbagai kalangan.



 Referensi :
(www.saefudin.info/2008/12/perkembangan-islam-di-indonesia.html) (http://scorponoksiqbal.blogspot.com/2012/06/perkembangan-agama-dan-kebudayaan-islam.html)