Thierry Daniel Henry atau yang biasa dikenal dengan nama Thierry Henry. Ia akrab dipanggil Titi. Pria Perancis ini lahir di kota Paris pada 17 Agustus 1994 (36 Tahun). Sejak masih kecil Ia sudah menunjukkan potensinya di dunia sepak bola. Ia memulai karir di akademi junior CO Les Ulis (1983-1989). Setelah di akademi tersebut Titi juga melanjutkan karir juniornya di akademi US Palaiseau, Viry-Chatillon, dan Clairefontaine. Hingga akhirnya AS Monaco berminat untuk meminangnya sebagai pemain muda di akademinya pada tahun 1992.
Setelah 2 tahun menuntut Ilmu di Akademi AS Monaco untuk bermain di tim reguler dan memulai debut profesional pada tahun 1994. Dimusim pertamanya Henry dimainkan sebagai Sayap Kiri karna kecepatan, skill kontrol bola dan dribbling yang baik membuat Arsene Wenger berpendapat Ia akan lebih baik berhadapan dengan bek sayap musuh ketimbang melawan bek tengah. Dan, di musim pertamanya Henry dimainkan 18 kali oleh Arsene Wenger dan berhasil mencetak 8 gol. Walau dinilai kurang puas oleh para fans AS Monaco, Arsene Wenger tetap menaruh kepercayaan pada diri Thierry Henry. Alhasil pada musim berikutnya, Thierry Henry membayar kepercayaan sang pelatih dengan membawa AS Monaco Juara Ligue 1 dan melangkah hingga semifinal UEFA Champions League dan pada saat itu juga Henry berhasil memecahkan rekor di turnamen tersebut sebagai pemain prancis pertama yang mencetak 7 gol dalam 1 musim. Dan Ia juga berhasil mendapatkan penghargaan pemain muda terbaik Ligue 1. Penampilan apiknya di musim kedua inilah yang membawa dirinya di panggil ke Tim Nasional Perancis di musim ketiganya. Dan Ia pun turut serta dalam keberhasilan Perancis menjuarai Piala Dunia 1998.
Hingga musim terakhirnya di AS Monaco Ia tetap menunjukkan penampilan terbaiknya yang konsisten , yang membuat Juventus menaruh hati pada Pria kelahiran Paris ini. Sebelum meninggalkan AS Monaco Henry berhasil mengemas 20 gol dalam 105 pertandingan. Pada Januari 1999 Henry memutuskan untuk hijrah ke klub Serie A Italia yakni Juventus dengan nilai transfer 10,5 juta Poundsterling dengan keyakinan Ia dapat menambah jam terbangnya agar bisa bertahan di skuad Tim Nasional Perancis. Namun karna Henry kurang cocok dengan gaya bermain Serie A yang lambat membuat penampilannya menurun yang hanya membuat Henry hanya mencetak 3 gol dalam 16 laganya di Juventus.
Pada Agustus 1999, Eks-Pelatihnya di AS Monaco Arsene Wenger yang pada saat itu tengah mengarsiteki klub meriam London atau Arsenal. Sang Bos kembali mempercayai dirinya untuk menambah daya gedor Arsenal. Walau sempat dikritik oleh para fans The Gunners (Julukan Arsenal) karna nilai transfer yang tidak sesuai dengan penampilannya di Juventus. Hal ini membuat Henry melempem di awal musimnya bersama Arsenal dengan tanpa mencetak gol di 8 pertandingan awalnya bersama The Gunners. Dan Akhirnya menemui titik kebangkitannya dengan membayar keraguan para fans Arsenal dengan mencetak 26 gol pada musim perdananya dan berhasil membawa Arsenal finish di urutan kedua di bawah rival bebuyutan mereka Manchester United namun gagal membawa Arsenal menjuarai UEFA Cup pada tahun 2000 karna mereka ditaklukkan oleh klub raksasa asal Turki, Galatasaray. Di musim selanjutnya Henry berhasil membawa Perancis menjuarai Euro 2000. Dan bersama Arsenal, Ia tetap mantap menunjukkan penampilannya walau gol dan assistnya lebih sedikit dibandingkan musim lalu tapi Ia tetap menjadi senjata mematikan Arsenal untuk para rivalnya di Inggris. Walau Arsenal tetap kalah poin lagi di musim 2000 oleh rivalnya Manchester United.
Di musim ketiganya Ia berhasil membawa Arsenal menjadi Raja di Inggris dengan mencatatkan sejarah sebagai Tim Pertama yang tidak pernah kalah dalam 1 musim di Inggris. Pada saat itu tim ini disebut sebagai "The Invicibles Team" dan berhasil memenangkan FA Cup dan Henry berhasil menjadi pencetak gol terbanyak dengan torehan 32 gol. Dan di musim selanjutnya Henry terus membuktikan bahwa Ia adalah bagian dari jajaran striker top eropa pada saat itu. Pada musim 2005, Ia berhasil mengantarkan Arsenal kembali ke tahta FA Cup. Bersama Arsenal Ia pun berhasil menerima banyak penghargaan Salah Satunya yang bergengsi adalah Pemain Terbaik FIFA. Sebelum pada 2007, Ia dengan berat hati meninggalkan Arsenal ke Barcelona karna keuangan Arsenal yang sedang goyang akibat berpindahnya home base mereka dari Highbury ke Emirates Stadium.
Di tiga musim bersama Barcelona, Ia berhasil mengantarkan Klub Catalunya ini merengkuh Treble Winnersnyaa. Namun penampilannya menurun karna hanya mencetak 35 gol dalam 80 laganya bersama The Catalans. Setelah habis masa mengabdinya terhadap FC Barcelona, Ia memutuskan untuk hengkang ke klub Major League Soccer USA, New York Red Bulls di tahun 2010. Dan hingga sekarang, Ia masih membela klub tersebut. Pada saat Ia berseragam New York Red Bulls, Ia pernah dipinjamkan ke Arsenal selama 3 bulan dengan alasan untuk menjaga kebugaran sang striker. Hingga saat ini Ia menjadi ikon The Gunners dengan dibuatkannya patung dirinya yang ditempatkan di area Emirates Stadium.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar